Mata Itoe

Adalah Hegel, filsuf agung Jerman itu yang mengatakan bahwa “mata adalah cermin jiwa”. Melalui mata kita dapat menerobos jiwa seseorang, merasakan nada jiwa di hatinya; kejujuran, kegembiraan, kesedihan, kelembutan, kesombongan, kejalangan, keculasan – sepenuhnya atau sedikit saja - terlihat dari cara mata mengekspresikan pemiliknya.

Setiap perjumpaan - dengan orang asing atau orang yang kita kenal - bermula dari tatapan. Semula kita melihat wajahnya, kemudian kita menatap matanya, lalu kesan demi kesan mulai tumbuh di hati kita. Setiap mata yang kita tatap meninggalkan efek yang mungkin baru dirasakan setelah kita berpisah darinya. Mata itu seperti berbicara, membuka dialog rasa. Ia seperti berbisik dari kedalaman dirinya dan bercerita segalanya.


Namun mata juga fatamorgana yang sulit diikuti kedalaman maknanya. Mata adalah cermin yang retak, yang tak kan mampu menjelaskan keutuhan pribadi pemiliknya, tapi setidaknya dapat menjelaskan apa yang sedang dirasa. Dalam tatapan, yang jauh terasa dekat, yang dekat bisa pula serasa jauh. Dalam tatapan, kita melihat dunia…